Breaking News

Buang Gengsimu, Mulailah Bekerja!

Buang Gengsimu, Mulailah Bekerja!

Buang Gengsimu, Mulailah Bekerja! - Beberapa hari ke belakang, saya sering bertemu dengan anak-anak muda dengan mimpi yang meng-angkasa. Mereka bercerita soal cita-cita dan harapan mereka. Bagus sih, cuma saya miris ketika mendapati sebuah fakta bahwa mimpi mereka hanya stop di angan dan harapan saja. Tidak ada pergerakan progresif tentang apa yang mereka bualkan di depan saya. Kalau semua anak muda seperti ini, lalu siapa yang akan membangun bangsa Indonesia?

Buang Gengsimu, Mulailah Bekerja!

Kalau pemuda Indonesia hanya berisi orang-orang yang hanya bermimpi besar, tapi nol dalam kerja besar, mau jadi apa Indonesia? Negara pemimpi? Jangan salah, membangun bangsa itu bukan hanya dilakukan oleh ASN-TNI-Polri dan orang-orang yang digaji oleh negara. Anda bekerja dengan baik, itu adalah sebuah kontribusi untuk bangsa. Apa sih yang membuat mereka hanya berhenti di alam mimpi tanpa mau lanjut ke sesuatu yang lebih nyata?

Buang Gengsimu, Mulailah Bekerja!

Gengsi. Merasa hebat dan sangar yang membuat mereka gengsi. Kalau gengsinya dilarikan ke hal positif untuk menolak minta tolong, dan maju bekerja progresif tidak masalah, karena akan timbul prestasi. Kalau larinya ke hal negatif? Yang keluar ya bualan-bualan dan omong kosong saja. Contoh, ada anak muda yang sebenarnya sangat butuh pekerjaan karena pekerjaan lamanya kurang memuaskan dalam berbagai aspek, namun karena terhalang gengsi, dia menolak meminta tolong.

Dia justru sibuk dengan bualan yang menunjukkan semua baik-baik saja, dan kalaupun ada masalah, akan dia atasi sehingga menjadi baik. Kalau beneran di atasi, masalah mungkin akan terurai. Tapi bagaimana jika itu hanya kedok agar dia terlihat hebat, padahal yang sebenarnya terjadi, dia tidak melakukan apa-apa? Dia hanya membual dari satu orang satu ke orang lain dengan cerita yang berbeda-beda. Kalau satu dengan yang lain saling berkonfirmasi, apa tidak habis dia?

Buang Gengsimu, Mulailah Bekerja!

Kesalahan dalam berfikir dan menentukan jalan. Namanya kesalahan itu bisa dilakukan oleh siapa saja. Tapi kemauan untuk sadar dari kesalahan dan memperbaiki, hanya dimiliki oleh manusia yang sadar dengan posisinya sebagai manusia. Sudah tahu kalau hanya berfikir itu salah, tetap saja keukeh untuk tetap mengambil jalan itu. Ketika ditanya apa alasannya tidak bergerak dan mulai bekerja, malah menyalahkan pihak lain. Rezim yang kebanyakan aturan lah, lingkungan yang tidak mendukung lah. Untung tidak menyalahkan Tuhan, kenapa dia tidak lahir sebagai anak konglomerat besar.

Yang namanya regulasi itu tidak akan memuaskan semua pihak. Manusia itu liar, itulah mengapa ada aturan yang membatasi keliaran nya itu. Di situlah letak aturan bertugas dan menjadi batas. Kalau anda terus menyalahkan aturan yang membatasi anda, coba tanyakan pada diri anda sendiri, anda masih manusia atau bukan? Memangnya kalau ganti pemerintahan, ganti parlemen akan ada aturan yang 100% memuaskan anda? Nanti dulu.

Buang Gengsimu, Mulailah Bekerja!

Ujung dari semuanya adalah soal mentalnya sendiri. Mental untuk tidak mau merasakan kesusahan dan kesakitan. Maunya enak, dapatnya banyak tanpa perlu kerja keras. Tidak ada yang seperti itu anak muda. Semua kenikmatan yang orang dapatkan, adalah buah kerja keras, jatuh, terbentur, sakit di masa sebelum enak. Kalau anda pikir dengan modal mikir saja anda bisa sukses, mending anda jadi penulis novel saja. Itu pun, masih ada usaha untuk memasarkan ya. Hehehe.

Well, hentikan kebiasan mu sebelum terlambat. Buang gengsi mu! Ide briliant mu hanya akan jadi sampah di otak dan akan membuat mu tidak waras jika tidak segera anda wujudkan. Buang gengsi mu, dan mulailah bekerja! Jangan malah memelihara gengsi dengan mengarang cerita agar dikasihani. Salam Damai.

Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian

Thanks for reading & have a nice day

No comments